19/03/18

Bu SUPRIHATIN - Perempuan Pejuang Budaya Yang Tak Kenal Lelah


Saya kenal beliau sejak kecil, tinggal di kampung bersahaja yang akhirnya jadi guru. Sejak kecil sangat perhatian dengan seni kriya. Menganyam kipas, besek, tikar dll adalah karya-karya pertamanya di bangku sekolah dasar ketika itu. Setelah itu ..... tak pernah dengar kabar beritanya karena kami tingggal di tempat yang berbeda, hingga kemudian pada fase-fase menjelang beliau pensiaun kami dipertemukan kembali dalam kondisi ... sudah sama-sama tua sehingga kami memanggil beliau Mbah Suprih.

01/04/13

MENYONGSONG PERADABAN BARU

SELAMAT DAN SUKSES

Atas lahirnya grup bisnis INCON SEMESTA
Sebuah grup bisnis yang mengedepankan nilai-nilai kejujuran, keadilan, keberpihakan pada wong cilik dan kelestarian lingkungan hidup
SEMOGA BERKEMBANG PESAT DAN MEMBERI MANFAAT BAGI SEMESTA 

05/12/12


PISANG

Indonesia merupakan Negara besar dengan penduduknya yang ratusan juta serta daratannya yang luas dengan kekayaan anekaragam sumberdaya hayatinya yang termasuk terbesar di dunia, salah satunya adalah pisang. Ironis memang, kebesaran tersebut ternyata belum mampu dikelola dengan baik sehingga Indonesia menjadi pengimpor terigu atau gandum nomor satu di dunia, pengimpor gula yang sangat besar,  pengimpor beras, pengimpor jagung dan kedelai dll. Ibarat tikus mati di lumbung padi, itulah Indonesia saat ini. Padahal jumlah penduduk yang besar merupakan potensi pasar yang luar biasa dari produk yang kita hasilkan, mengapa malahan kita tutup dengan barang-barang impor tersebut?!

MELINJO

Melinjo (Gnetum gnemon), adalah tanaman asli Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Habitat tumbuhan ini tersebar dari India sampai ke Fiji.  Tanaman ini bisa tumbuh mulai dari dataran rendah sampai tinggi (0 sd. 1.200 m. dpl.) terutama di dataran rendah yang ketinggiannya tidak lebih dari 400 m dpl dan dengan curah hujan sekitar 3.000-5.000 mm/tahun merata sepanjang tahun. Bentuk tanaman berupa pohon setinggi 20 m. dan berbatang lurus. Tanaman kayu-kayuan ini banyak tumbuh di pekarangan.

21/11/12

Yang Terpinggirkan dan Dilupakan


BURUH TANI PEREMPUAN YOGYAKARTA
MENCARI MITRA

Keberadaan buruh tani perempuan memang sangat fenomenal. Betapa tidak, negara RI yang dalam silanya berisi Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia ternyata hanya dapat menawarkan sedikit akses bagi kaum buruh tani perempuan untuk mendapatkan informasi, ketrampilan, dana dan beberapa jaminan sosial yang mereka butuhkan. Untukmengakses Dinas Pertanian-TPH saja sulit kalau tidak menjadi anggota kelompok tani padahal mereka minim penguasaan lahan, mengakses bagian perikanan juga sulit kalau tidak memiliki kelompok tani perikanan, mau ngakses bagian kehutanan juga mensyaratkan adanya kelompok petani hutan rakyat, mau mengakses BKSDA juga butuh adanya kelompok konservasi alam dan sebagainya. 

Nah, soalnya adalah sebagian besar dari mereka tak memiliki usaha tersebut apalagi menjadi kelompok. Trus bagaimana ?

18/11/12

KAMPUNG LESTARI: Taman Kehati Berbasis Masyarakat

Untuk belajar konservasi yang sekaligus belajar mengembangkan ekonomi dapat ditempuh melalui kunjungan  ke Taman Kehati maupun Kampung Lestari, serta beberapa label lokasi belajar yang lain. Di lokasi tersebut kita dapat mendengar, melihat, melakukan berbagai hal sesuai dengan topik belajar yang kita ingini. Tentu saja masing-masing tempat belajar tersebut memiliki spesifikasi materi pembelajaran sesuai dengan sumberdaya yang dimiliki. Informasi tentang sumberdaya masing-masing lokasi menjadi sangat penting untuk diterima oleh potensial konsumen atau mitra belajar konservasi. 
Dusun Nglambur - Samigaluh, Kulonprogo menjadi salah satu tempat yang perlu kita kunjungi untuk itu selain tentu saja Dusun Rajek Lor - Mlati, Sleman.

16/11/12

BAMBU si KOMODITAS UNGGULAN


Bambu merupakan tanaman yang memang layak menjadi komoditas unggulan Kabupaten Sleman. Hal ini ditunjukkan dengan hasil observasi langsung dan wawancara semiterstruktur pada berbagai kelompok tani dan kelompok konservasi di 4 kawasan kabupaten. Masyarakat menyatakan bahwa komoditas bambu sudah ada sejak lama, biasa dimanfaatkan dan populasinya tersebar merata di kampung-kampung. Hasil perhitungan dengan menggunakan LQ juga menunjukkan bahwa dari sisi jumlah populasi serta hasil produksi ternyata komoditas bambu memiliki nilai LQ paling tinggi dibanding hasil hutan yang lain. Namun demikian masyarakat juga menyatakan bahwa populasi bambu di kampung masing-masing telah mulai berkurang drastis sejak listrik masuk desa dan didirikannya rumah-rumah permanen.

Masyarakat mulai meninggalkan bambu apus yang banyak tumbuh di kampung mereka karena penerapan teknologi pengawetan tradisional dianggap merepotkan serta yang ahli membuat atap bambu dengan cara ‘meragum’ juga banyak yang sudah meninggal. Menurunnya semangat gotong royong dalam pendirian rumah kampung/ “sambatan ngunggahke empyak’ telah menjadikan keengganan masyarakat untuk memanfaatkan batang bambu sebagai atap. Padahal dengan atap bambu sebenarnya masyarakat merasakan kesejukan yang stabil atau ketika cuaca sangat panas atau sangat dingin diluar tetapi hawa dibawah atap bambu tetap hangat/sejuk.

24/05/12

MENGAWAL KESUBURAN TANAH


MENYUBURKAN TANAH DAN TANAMAN DENGAN PISANG

Pupuk dengan bahan baku batang pisang ataupun buahnya ternyata sangat bermanfaat bagi kesuburan tanah. Hasil uji lapangan dari Laboratorium INCON Herbal Indonesia menjelaskan bahwa aneka jenis pupuk dapat diproduksi dari bahan baku tanaman pisang baik dari bonggolnya, pelepah batang/ gedeboknya hingga buahnya. Sebagian temuan tersebut adalah berikut: