18/08/11

MEMBACA dan MENCATAT KREATIF (4) - membaca kejadian

Kejadian, sebuah istilah untuk sekedar menggambarkan adanya suatu keadaan yang berubah, yang terjadi atau munculnya kondisi baru. Silahkan ditafsirkan sendiri-sendiri mumpung belum ada prasyarat penafsir untuk hal ini. Kita coba saja membuat tulisan tentang 'suatu kejadian' yang kita alami sendiri atau yang berlangsung di depan mata kita.
Perubahan dapat berlangsung detik demi detik. Hukumnya sederhana, ada aksi ada reaksi atau ada sebab ada pula akibat. Ini hal yang mendasar sehingga dalam menuliskan sebuah kejadian-pun prinsipnya sekedar menyampaikan apa yang terjadi (1), apa saja penyebabnya yang mungkin (2), apa akibat dari kejadian itu secara langsung (3) dan potensi dampaknya secara nggak langsung (4). Menjabarkan ke 4 terminal penulisan kejadian tersebut dapat dikatakan sederhana, terutama bilamana kita memiliki latar belakang informasi, pengetahuan dan pengalaman terkait kejadian tersebut. Perangkat 5W+1H tetap layak kita pakai.
>>> Tirakatan nGeblog di Joglo
Nah, bagaimana gaya pengungkapan kita dalam tulisan? Dalam penulisan kreatif tidak mengenal gaya yang paling baik. Sepenuhnya terserah penulis. Hanya biasanya seorang penulis perlu menyadari tentang 'siapa calon pembaca yang diharapkan' dan gaya seperti apa yang disukai mereka.

Menyangkut tulisan 'apa yang terjadi' biasanya dapat berupa ungkapan hasil pengamatan penulis langsung dan wawancara dengan pihak-pihak terkait kejadian. Dalam hal ini berlaku ungkapan 'sampaikan kebenaran itu walau hanya satu ayat' yang artinya harus obyektif. Penulisan deskriptif atau menyampaikan apa adanya yang ditangkap oleh indera kita, akan sangat mendukung informasi awal yang ditunggu-tunggu oleh pembaca.

'Mengapa itu terjadi?' sebagai terminal penulisan kedua, dapat dijelaskan secara kronologis berdasarkan apa yang dilihat ataupun didengar orang lain sebelum kejadian. Sampaikan saja informasi yang diterima apa adanya, bahkan seandainya terjadi perbedaan informasi. Ajak pembaca untuk menilai berbagai kemungkinan yang melatarbelakangi kejadian. Dapat saja diselipi dengan berbagai teori kejadian untuk memudahkan pembaca menganalisa yang kita sampaikan lewat tulisan tersebut secara kritis, cukup data dan cukup teori. Analisis sosial, analisis aktor, analisis kepentingan, analisis sebab akibat, analisis akar kejadian dan peta relasi aktor; sudah cukup untuk pengungkapan banyak hal. Daripada menyampaikan opini yang seakan-akan fakta maka lebih baik penulis mengungkapkannya dalam suatu paragraf tertentu yang terpisah dari pengungkapan fakta, supaya tidak ditangkap pembaca sebagai fakta. Pada paragraf tersebut dapat diisi opini penulis ataupun opini banyak pihak.

Dalam pengungkapan 'akibat secara langsung' dari suatu kejadian, dapat disampaikan kondisi di sekitar lingkungan kejadian setelah kejadian berlangsung secara apa adanya. Keadaan sumberdaya di sekitar kejadian merupakan obyek yang menarik untuk disampaikan. Dalam penulisan tidak perlu ada batasan baku mengenai luasan/cakupan area pengaruh dari sebuah kejadian. Informasi tentang apa yang berubah setelah kejadian dapat kita peroleh melalui informasi dari masyarakat sekitar kejadian pada hari itu juga. Dari berbagai informasi yang kita peroleh itulah kita dapat mengembangkan tulisan yang sudah ada.

Sejarah suatu kejadian dan kecenderungan-kecenderungan yang mungkin ditimbulkannya merupakan catatan tambahan dari informasi tentang kejadian. Hal ini perlu diungkapkan dalam bahasa yang lugas dengan membandingkan berbagai fakta yang mirip dan pernah terjadi agar tidak seakan-akan tidak sebagai 'ramalan'. Pemahaman kontekstual penulis akan sebuah kejadian sangat dibutuhkan dalam penilaian dampak suatu kejadian agar tidak terjebak pada arus pemikiran linear. Dalam penilaian dampak, sebaiknya kita melakukan riset kecil-kecilan untuk memperoleh gambaran peta route proses perubahan paska kejadian hingga kondisi terkininya. Gabungan teknik penelusuran sejarah  dan kecenderungan perubahan yang berasal dari penilaian banyak orang dan bervariasinya narasumber sangat diperlukan dalam penulisan ini.

Baik, mari kita berlatih bersama untuk menulis sebuah kejadian melalui ke empat terminal penulisan tersebut. Menuliskan pengalaman sehari-hari dengan titik terminal kejadian pada kegiatan tertentu dari kegiatan penulis sendiri biasanya cocok sebagai sebuah awalan, misalnya : fokus kejadiannya adalah 'penimbangan balita' dimana kita terlibat didalamnya. Jelaskan saja proses atau kejadian selama penimbangan balita dengan 5W+1H, tarik mundur dan kaitkan dengan persiapan sebelum penimbangan balita yang dilakukan oleh orang-orang tertentu termasuk diri kita, jelaskan apa yang tampak pada ibu-ibu dan balita paska penimbangan serta lokasi tempat berlangsungnya penimbangan; sampaikan pikiran-pikiran atau analisis kita tentang hubungan penimbangan balita sejak awal dilakukan hingga kondisi sosial terkini, sampaikan juga kemungkinan yang akan terjadi atau kondisi masyarakat yang terwujud bilamana penimbangan balita macet di tengah jalan atau bilamana berjalan semakin baik. Demikian seterusnya, tulis dan tulis.

Untuk memberi penekanan akan kata atau kalimat yang kita anggap perlu diperhatikan, maka dapat dilakukan  dengan pemberian tanda baca, penulisan yang berbeda atau penambahan komentar penulis untuk mempertegas 'harapan penulis di balik kejadian yang disampaikan'. Ini sangat sederhana tetapi sangat menentukan opini yang terbangun pada para pembaca tulisan kita. Contohnya sebagai berikut :
>>> Catatan kejadiannya :
"Braakk, suara itu terdengar sangat keras di belakangku. ketika kutoleh ternyata ada truk yang menabrak pohon bayam yang menempel dinding gardu ronda. lampu truk pecah dan kaca spion terlepas dan terhempas masuk got yang sedang diperbaiki dan berada disamping tanaman bayam yang ranting dan daunnya patah serta sobek-sobek".
>>> Alternatif Komentarnya :
   "Sayang gardu itu terlalu dekat jalan"
   "Memang truk itu terbuat dari besi tetapi dinding gardu ronda tersebut terlampau kuat untuk diterjang"
   "Dulu pernah ada sopir truk yang mengantuk disitu hingga tercebur ke sungai"
   "Senja yang tidak bersahabat bagi pengendara mobil"
   "Jalan tersebut sebenarnya hanya cocok untuk sepeda motor dan mobil ringan"
   "Dasar ! ... apa nggak ada peraturan pembuatan gardu di tepi jalan ramai"
   "Alhamdulillah .... tidak ada yang cedera dalam kecelakaan ringan tersebut"

Nah, rasakan berbagai alternatif komentar tersebut dan kira-kira apa pengaruhnya terhadap opini pembaca! Seandainya anda seorang dokter, barangkali komentar anda akan berbeda dengan komentar polisi ketika melalui lokasi kejadian tersebut. Kebiasaan dan orientasi hidup kita sangat berpengaruh dalam memberi tanggapan atas sebuah kejadian.

Sebuah kejadian akan memberi makna positif bilamana disampaikan dengan pikiran positif, apapun kejadiannya. Bahasa kerennya, "dapat menjadi hikmah!". Kalau begitu ya mari kita sampaikan saja yang kita tahu dengan pikiran positif agar dapat menjadi hikmah bagi siapapun. Ada sebab ada akibat, kita yang akan memaknainya.

Kita coba saja dan kita buktikan bahwa menulis kejadian itu mudah semudah membacanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar