11/08/11

UMBI GARUT - Yang Melukai dan Menyembuhkan Luka

Tanaman garut (Marantha arundinaceae) sudah dikenal sejak nenek moyang kita. Mudah hidup dan banyak manfaatnya. Ambil umbinya, cuci, rebus sampai masak dan langsung dimakan....wuahhh gurih dan nikmat menenangkan perut.  Mari kita bahas saja umbi-umbian tanaman masa depan ini.
Tanaman perdu berumpun ini tingginya 0.5-1 m, tumbuh di kebun bawah tegakan pepohonan, bahkan yang rimbun sekalipun. Tanaman ini tahan kurang sinar matahari ataupun kurang air sehingga untuk menumbuhkannya tak perlu menebangi pohon yang sudah ada. Bahkan dari potongan akar/ umbinya yang tertinggal di tanah saja sudah cukup untuk menjadi tunas kembali ketika percik hujan mulai membasahi. Kiranya tak perlu pelajaran khusus bagi pemula tani untuk budidaya garut di kebun/pekarangannya.

Umbi garut yang beruas ini mengandung cukup karbohidrat dan serat bak nasi dengan sayurnya. Tunggu dulu, mengapa tanaman garut pernah tidak dihargai sama sekali? Menurut penuturan kakekku dulu, kala perjuangan umbi garut adalah salah satu umbi hasil kebun yang menghidupi atau menjadi bahan pangan yang sangat mudah didapat kala itu (sebelum tahun 70an).Nggak tahu kenapa, pada suatu lomba desa tingkat nasional dimana kampungku ikut maju, ternyata semua tanaman garut diminta oleh pemerintah agar dimusnahkan atau bahasanya waktu itu 'kalau sampai kelihatan dari jalan dan yuri lomba mengetahui maka kampung kita akan dikurangi nilainya'. Alasannya klasik, mengundang nyamuk yang akhirnya mengundang penyakit juga meskipun alasan itu tak terbuktikan hingga kini.

>>> Tanaman garut mudah tumbuh dan banyak manfaat
Untuk mengangkat kembali pamor garut sangat susah hingga beberapa LSM peduli pangan lokal di Jogja melakukan riset dan  pengembangan garut bersama beberapa kelompok masyarakat dari Kulon Progo, Bantul dan Gunung Kidul mulai tahun 1999. Berdasarkan hasil penelitian, pengalaman masyarakat dan berbagai literatur, diketahui bahwa garut sangat cocok untuk penderita autis, penderita sakit maag dan empingnya aman bagi penderita asam urat. Jadilah garut dikenal kembali dan diminati konsumen.

Munculnya kelompok petani dan pengolah umbi garut membuat konsumen produk pangan ini mudah menjangkaunya. Kelompok-kelompok tersebut antara lain: KSM Mekarsari/ Pak Kemin dkk. (Dsn. Gegunung, Ds. Sendangsari-Pengasih, Kulon Progo), KSM Merti Bumi Lestari/ Pak Lejaryono dkk. (Dsn. Mangir Tengah, Sendangsari-Pajangan, Bantul), KSM Gumregah/ Bu Saminah dkk. (Dsn. Sungapan, Argodadi-Sedayu, Bantul), KSM Tri Manunggal/ Pak Parmo dkk (Dsn. Njelok, Ds. Semanu-Gunung Kidul). Didalam kota Jogjakarta sendiri berdiri Kios Sanggar di Singosaren Kec. Wirobrajan sebagai penyedia aneka produk berbahan baku aneka jenis umbi-umbian.

Kuingat di masa kecilku dulu, dengan perasan umbi garut ditambah bubuk hancuran botol kaca yang direbus hingga mendidih akan menghasilkan pasta. Benang layang-layang yang dilumuri pasta ini akan menjadi sangat tajam sehingga dapat melukai tangan ketika harus tarik ulur dikala 'ngundo layangan'. Melukai tangan atau menyembuhkan luka maag tetap saja menyenangkan bagiku.

Kembangkan garut yuukkk! Tidak repot ngurusnya, jelas hasilnya, joss khasiatnya.

4 komentar:

  1. ayo kita dukung.........hidup ubi garut!!!!

    BalasHapus
  2. hidup Tirtoadi, eh tapi jangan-jangan tanaman garut di desa itu yang hidup baru wacananya den mas ?

    BalasHapus
  3. saya pikir iya kang mas dan artinya pihak2 yang terkait memang harus bekerja lebih keras lagi dalam mensosialisasikan hal tersebut diatas

    BalasHapus
  4. potensi keanekaragaman suber panggan yangperludi gali dan di budi dayakan jangan malah d kesampingkan he he

    BalasHapus