09/08/11

Suluk NING NANG NING NUNG

Dalam tenangnya dzikirku.
Anginpun berhenti, pepohonan tertidur lelap.
Tak kudengar bisik suara kehidupan di sekelilingku.
Alunan lirih riak air mengalir di samping rumahkupun diam.
Detak jam dindingku diam.
Diam .... semuanya diam menunggu.


Seleret cahaya emas membentang dari diriku hingga satu titik di kejauhan sana.
Gerbang itu ada dan menghilang dari depanku.
Cahaya itu kini bak jalan lurus bertepikan hutan pepohonan yang berdiri kokoh.
Semuanya kokoh,,, semuanya hidup...

Tiada kulihat kesakitan maupun kematian.
Semuanya segar dan tegar.
Yang hijau menghijau yang kuning menguning yang merah memerah.
Alami ....semuanya hidup dan segar seakan menyambutku ntuk bersatu.

>>> Gubug di tengah padang
Nun dibawah tegaknya pohon yang menghijau.
Rumput dan semak dibawahnyapun menghijau rapi.
Tanpa sinar matahari tetapi tetap segar dan hijau bak permadani.
Membawaku berjalan ke sebuah titik terang di kejauhan sana.
Jelas ... jelas... dan jelas sekali.
Cahaya kuning emas diiringi aneka cahaya memancar melingkupi titik itu.
Sebuah rumah tinggi menjulang bertahtakan ukiran dengan batu hitam besar menyambutku.


Aku tersenyum melupakan nafas yang tertinggal.
Semuanya indah ... indahhhhh sekali.

Rumah itu berdiri kokoh diatas bukit dengan latar belakang pegunungan yang tenang menyapa.
Di samping kanan rumah berupa tebing yang diselimuti rumput menghijau.
Terdengar gemericik aliran air di dasarnya.
Dari halaman rumah itu tampak hamparan sawah menghijau.
Beberapa pokok pohon besar tinggi menjulang satu-satu di hijaunya hamparan sawahku.
Senyuman embun menghias tetumbuhan di sana sini.

Sekeliling rumah itu menghampar rerumputan hijau dan bunga warna warni merekah dimana-mana.
Keharuman menyeruak dan menembus seluruh pori tubuhku.
Kulihat kucing anjing ular kuda kerbau kelinci Ulat belalang jengkerik dan yang lainnya.
Semuanya asyik bermain bersama, bercanda dan ceria dalam satu keluarga.
Tiada permusuhan.
Tiada tampak kotoran ataupun rusaknya tetumbuhan.
Semuanya hidup dan mensyukuri kehidupan disitu.
Terang, jelas tanpa sinar matahari.
Tenang dan sejuk mengusap mukaku.
Tiada kepanasan tiada kegersangan.
Hanya keabadian.


Kudekati batu hitam yang hamparannya luas dan tegak menjulang.
Aku ingin diatas sana dan, .... tahu-tahu sudah duduk bersila menghadap jalanku yang tadi.
Aneka jenis binatang mengerumuniku dan ikut duduk memandang kearah sejauh mataku memandang.
Kupejamkan mataku ntuk menerima sapaanNya.
Sayup sayup alunan gending membahana menyelimuti langitku.
Semakin jelas dan jelas berpadu irama lirih hembusan sang bayu dan tirta lumaku.

Semuanya menyatu dalam irama orkestrasi kehidupan abadi yang menenangkan hati.
Menyangga alif dengan nun kecilku.
Tiada orang lain kecuali hanya aku.
Ya, aku.
Yang duduk diatas batu hitam, membelakangi rumah masa depanku dengan menghadap jalanku. Berpayungkan alunan gending kehidupan masa lalu-ku.
Mataku terpejam, hatiku tersenyum.
Allah ... Alllaahh ... Alllllllaaaaahhhhh........1755

3 komentar:

  1. Wah sufi ternyata-dalam sekali maknanya, blognya dikasih foto dan gambar unik interaktif bagus banget pasti. Terimakasih banyak.

    BalasHapus
  2. ntar saya main kesitu untuk belajar kasih foto dan gambar interaktif, boleh kan ntar kubagi...ke siapapun yg mau ngambil. trims saran dan tawaranya he3

    BalasHapus
  3. itu gambaran surga?

    BalasHapus