MENYUBURKAN
TANAH DAN TANAMAN DENGAN PISANG
Pupuk dengan bahan baku batang pisang ataupun
buahnya ternyata sangat bermanfaat bagi kesuburan tanah. Hasil uji lapangan
dari Laboratorium INCON Herbal Indonesia menjelaskan bahwa aneka jenis pupuk
dapat diproduksi dari bahan baku tanaman pisang baik dari bonggolnya, pelepah
batang/ gedeboknya hingga buahnya. Sebagian temuan tersebut adalah berikut:
Irigasi Mikro Batang Pisang
Dari tanaman pisang, kita dapat menyuburkan tanah
dan tanaman. Secara sederhana saja, bilamana kita menanam sayur di sekeliling
tanaman pisang maka ketika musim kemarau datang akan menawarkan penderitaan
tanaman. Tanaman kekurangan air dan menjadi layu. Hal itu sebenarnya nggak
perlu terjadi kalau kita mau memanfaatkan rumpun tanaman pisang yang
dikelilingi tanaman sayuran tersebut. Cukup kita pangkas batang pucuk beberapa
tanaman pisang terluar dalam rumpun tersebut, maka air batang pisang akan
merembes keluar melalui akar sehingga tanah menjadi basah dan dapat mencukupi
kebutuhan air tanaman sayuran yang berada di sekitarnya.
Batang
tanaman pisang yang kita pangkas tidak akan mati melainkan tumbuh kembali.
Ketika tanaman sayuran kekurangan air lagi, maka batang pisang tersebut dapat
kita pangkas lagi agar airnya kembali ke tanah. Demikian seterusnya.
Kompos Alami Pisang
Batang/ daun tumbuhan pisang sangat cocok untuk
dijadikan kompos. Volume gedeboknya yang besar dan jumlah anakannya yang
banyak, maka rumpun tanaman pisang dapat secara signifikan memenuhi kebutuhan
pupuk bagi petani.
Potonglah kecil-kecil batang/ pelepah daun pisang
serta masukkan ke dalam lubang galian tanah. Timbunlah kemudian dengan tanah
tipis-tipis saja asal sudah menutup potongan tersebut. Sirami dengan air yang
sudah kita beri gula dan ragi dengan dosis 2 sdm gula, setengah sendok teh
ragi. dalam 10 liter air. Biarkan beberapa hari hingga batang dan daun lunak,
maka siap untuk ditanami pisang atau tumbuhan yang lain.
Pupuk Cair Batang Pisang
Menanam pisang kluthuk wulung pada saluran
masuknya air ke sawah, mampu mengurangi secara drastis kandungan
racun/pestisida yang ada dalam aliran air sehingga tidak terserap oleh tanaman
pokok yang diusahakan petani. Hasilnya adalah tanaman padi dan beras yang sehat
dan menyehatkan siapapun. Keistimewaan lainnya adalah buah pisang kluthuk yang
senantiasa berbiji sehingga diduga kuat batang pisang ini kaya akan zat
perangsang tumbuh biji. Bagaimana bila difungsikan sebagai pupuk? Akan bagus
tentunya. Apalagi bila dipadu dengan batang kangkung yang punya kemampuan
tumbuh tanpa harus nempel di tanah.
a. Cara membuat Pupuk
Cair Batang Pisang Kluthuk
1.
Siapkan
bahan-bahan yang berupa gula tebu/tetes tebu/madu (1 kg), Batang pisang kluthuk
segar dengan daunnya(1 kg) , batang kangkung (1/2 kg), serta tempayan non aluminium (sebaiknya
terbuat dari keramik/tanah liat).
2.
Irislah
batang pisang menjadi lembut secara hati hati sehingga tidak rusak dan banyak
air yang keluar.
3.
Campurkan
¾ gula/tetes tebu/madu dengan irisan kangkung-batang pisang.
4.
Masukkanlah
kedalam tempayan dan diatur agar menjadi padat, kemudian masukkan pula sisa
gula/tetes/madu secara merata.
5.
Tutup
rapat dan simpan ditempat yang sejuk jauh dari sinar matahari selama 2 minggu.
b. Penggunaan
1.
Sebagai
pupuk daun, encerkan larutan tersebut dengan air perbandingan 1 : 1000 (1
sendok makan dengan 10 liter air). Kemudian semprotkan
pada daun di pagi hari.
2.
Sebagai pemacu kompos :
Ø
Taruhlah “sego liwet” di atas bahan bukan logam,
biarkan sampai muncul jamur yang berwarna kekuningan
Ø
Taruhlah nasi liwet berjamur tadi kedalam cobek
dan kucurilah dengan pupuk cair tersebut diatas hingga “nyemek-nyemek”
Ø
Taruhlah cobek tersebut diatas tumpukan dedaunan
kering kemudian ditimbun dengan tanah hingga menjadi kompos
Ø
Kompos daun fermentasi siap disebarkan diatas
lahan dengan nilai nutrisi yang lebih tinggi dibanding kompos konvensional
Pupuk Cair Buah Pisang
Buah pisang banyak mengandung gula sebagai syarat
tumbuh dan berkembangnya secara cepat bagi mikroorganisme penyubur tanah. Rasa
manisnya telah menunjukkan itu semua.
Secara teoritis, menyebarkan buah pisang raja yang sudah
masak ketika upacara ‘wiwitan’, upacara tradisional petani Jogjakarta untuk
memanjatkan syukur atas pemberian padi dari Yang Maha Kuasa, dimana ketika itu
dilakukan penyebaran buah pisang raja matang ke hamparan tanaman padi yang akan
dipanen serta pemetikan beberapa bulir padi yang akan disimpan untuk benih.
Pisang yang masak (apalagi pisang raja tahun yang terkenal sangat manis) akan
memacu berkembangnya koloni mikroorganisme penyubur tanah di sekitar buah
tersebut, yang kemudian akan merata ke
seluruh bagian sawah bersama masuknya aliran air ketika menjelang penanaman
bibit baru tanaman berikutnya.
Praktek pembuatan pupuk cair buah pisang tersebut
secara praktis adalah sebagai berikut :
Bahan
dan alat :
·
Jrigen atau ember lima
liter
·
1-5 buah pisang masak
‘kedalon’ (sangat masak)
·
Tujuh genggam pucuk
tunas daun gleresede (Glericidia sp) yang masih segar
·
3 liter urine sapi/
kambing/ kerbau/ kelinci.
·
1 genggam cacahan
lembut batang pisang
·
air kelapa tua 1 butir
·
seujung jari ragi tape
atau 1 sendok teh.
Cara membuat :
1.
Lumatkan seluruh bahan
padat dengan blender atau cacah halus dengan pisau yang tajam
2.
Campurlah dengan semua
bahan cair dan masukkan ke dalam jrigen hingga semua bahan padat terendam air.
3.
Tutup rapat dan biarkan
selama tiga minggu dalam tempat yang teduh, tidak terkena sinar matahari
langsung. Ketika jrigen menggelembung, kendorkan tutupnya hingga gas yang
dihasilkan keluar kemudian dikencangkan lagi (sebaiknya mulut jrigen
membelakangi kita agar gas yang keluar tidak terhirup).
4.
Setelah 3 minggu maka
pupuk cair sudah siap dipakai sebagai pupuk daun.
Cara penggunaan :
1.
Saringlah pupuk cair
yang sudah jadi dan ambil cairannya saja
2. Gunakan cairan tersebut untuk menyemprot daun
tanaman bagian bawah dengan dosis 100 cc cairan pupuk + 10 liter air
3. Lakukan penyemprotan 7 hari sekali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar